Detik menetes membaur meninggalkan
Rentan kenangan akan masa yang hilang
Detik berlari hingga menit datang
Meninggalkan jejak debu berupa kenangan
~~~***~~~
Terukir kisah yang tak akan lekang
Ya Rabb akankah semua ini akan tetap datang terulang
Menit menghunjam menyeruak jam
Namun kenangan menghunjam hati cukup dalam
~~~***~~~
Kenangan menghunjam hati yang pedih
Air mata tak kunjung padam menambah lirih
Meleleh memasuki relung terdalam menggapai rintih
Akankah kenangan itu tetap pedih
~~~***~~~
Ya Rabb akankah masa yang hilang benar-benar hilang
Sementara mimpi masih bertaburan
Kupungut enggan jejak yang telah lalu
Entah hingga kapan masa yang hilang akan terus kembali
datang
~~~***~~~
Diambil dari kumpulan puisi yang hilang di Tahun 2005
~~~***~~~
– Di Teluk bintuniyang mendung 11 Mei 2010 – …sambil menunggu adzan maghrib tiba –